Demam Pemilu di Indonesia
Administrasi Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir pada tahun depan. Dengan itu, akan datang perubahan di dalam pemerintahan Republik Indonesia melalui Pemilu 2024, dimana rakyat akan memutuskan siapa menjadi presiden, wakil-presiden dan anggota perwakilan di dalam cabang legislatif. Melalui KPU, pemerintah akan memfinalisasi daftar calon-calon Pemilu 2024 pada tanggal 25 November 2023 dan mengadakan Pemilu 2024 pada tanggal 24 Februari 2024.
Rakyat Indonesia harus waspada dan memilih presiden berikutnya dengan bijak pada pemilu ini. Indonesia sedang di saat-saat kritis perkembangan ekonomi dimana Indonesia akan menjadi kekuatan regional dan musti memutuskan jalur yang akan diambil menuju tujuan tersebut. Yang harus dihindari, ialah proses pemilu-pemilu lalu yang diwarnai dengan radikalisme yang hampir menghasilkan kekerasan politik dan menjadi perlombaan popularitas bagi para calon presiden dimana tiada debat yang konstruktif bagi negara dan proses pemilu yang aman tentram.
Pemilu pada dasarnya berarti munculnya suara-suara kebenaran baru dan juga adanya kebisingan kerusuhan. Untungnya, roda demokrasi Indonesia dapat memperoleh hasil yang mendorong kemajuan Indonesia ke panggung dunia. Yang diperlukan adalah kepedulian rakyat Indonesia terhadap pemilu, dimana kita mempelajari dengan baik segala mengenai calon-calon pemimpin negara kita dan mencoblos pilihan kita.
Calon-Calon Pemimpin Baru Republik Indonesia
Pada saat tertulisnya artikel ini, terdapat 3 calon utama yang telah dinominasi oleh partai-partai politik Indonesia untuk menjadi Presiden RI.
Pertama, adalah Bapak Ganjar Pranowo, yang merupakan Gubernur Jawa Tengah dan beliau dinominasikan oleh Partai Demokrat Indonesia - Perjuangan (PDI-P). Bapak Ganjar telah dibandingkan mirip dengan Bapak Jokowi karena keduanya berasal dari awal-awal sederhana dan terlepas dari elit-elite politik negara.
Calon kedua adalah Bapak Prabowo Subianto, yang merupakan Menteri Pertahanan RI di bawah pemerintahan Bapak Presiden Jokowi. Beliau dinominasikan oleh Partai Gerindra dan telah terlibat di dalam 2 pemilu sebelumnya pada tahun 2019 dan 2014. Beliau merupakan lambang dari elit politik RI sebelum era Reformasi.
Calon ketiga adalah Bapak Anies Baswedan, yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Pendidikan RI di bawah pemerintahan pertama Bapak Presiden Jokowi. Beliau dinominasikan oleh Partai NasDem dan turun dari posisi Gubernur DKI Jakarta untuk ikut dalam proses pemilu.
Para calon presiden belum mengumumkan calon wakil-presiden mereka.
Mengapa kita peduli? Apa yang terdampak pemilu ini?
Kita peduli terhadap pemilu ini karena ini adalah pemilu yang akan bantu menentukan apakah Indonesia akan memilih pemimpin-pemimpin yang dapat menuntun negara terhadap pemenuhan potensinya atau keruntuhannya. Secara domestik, Indonesia cepat mendekati jendela bonus demografinya, dimana jumlah orang dewasa produktif lebih banyak dibanding jumlah orang yang tidak produktif. Dengan ada banyaknya tantangan dalam memanfaatkan penuh potensi demografi Indonesia, pemimpin yang salah gerak dalam mengelola SDM Indonesia meningkatkan risiko negara kita akan terhambat dalam proses menjadi negara maju di panggung dunia.
Indonesia juga sedang ditengah transisi energi dan ekonomi. Tahun lalu, Indonesia mendapatkan bantuan dana dan ekonomi dari negara-negara yang lebih maju dengan tujuan mempercepat transisi Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan. Dana-dana tersebut dapat dengan mudah sekali disalahgunakan dalam proyek-proyek yang mahal dan tiada hasil. Sebuah contoh yang dapat diimajinasikan adalah suatu masa depan dimana Jakarta dan kota-kota besar Indonesia yang lainnya akan selalu tertutup langit abu-abu pekat. Inilah masa depan yang menunggu jika para pemimpin berikutnya tidak dapat membimbing Tanah Air untuk menyelesaikan masalah polusi di sektor energi dan transportasi.
Secara internasional, Indonesia berada di fase yang sangat rumit di dalam hubungan internasional. RI harus mengimbangi antara Tiongkok dan Amerika Serikat di Laut Tiongkok Selatan, berurusan diplomatik dengan kekuatan berkembang lainnya dan bermain dengan kekuatan politik yang sudah maju di dalam G20. Kebijakan asing yang tegas namun lentur dapat berarti Indonesia terus berkembang dan beradaptasi seperti kini di bawah Bapak Presiden Jokowi atau terjun kedalam masa depan yang tidak stabil di Asia-Pasifik dan Indonesia.
Bagaimana kita dapat bijak dalam riset calon presiden kita?
Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan agar kita lebih mengerti tujuan-tujuan dari calon presiden dan legislatif kita. Kita dapat mulai dengan:
Pelajari sejarah mereka: jika kita dapat mengerti sejarah calon-calon kita, kita dapat mengerti bagaimana tindakan mereka di dalam masa depan. Contoh adalah, bagaimana tindakan Bapak Anies disaat dia dikritik oleh orang lain sebagai Gubernur DKI Jakarta?
Baca secara rinci kebijakan yang pernah didukung calon-calon: mengetahui bagaimana kecenderungan calon-calon presiden terhadap beberapa kebijakan yang berbeda dapat memberitahu kita dimana mayoritas waktu mereka akan dihabiskan. Contoh adalah, jika Bapak Prabowo selama ini mendorong adanya pembelian alat alutsista dari negara asing, bagaimana dampaknya terhadap industri alutsista RI dan kebijakan asing RI?
Hindari artikel-artikel yang terlihat berlebihan, tiada sumber baik dan memberikan bukti yang tidak terdukung: manusia dapat bohong, dan sebaiknya kita mengerti bagaimana kebohongan tersebut muncul dan kapan, terutama melalui media. Jika sesuatu terlihat sangat berat sebelah, anda sebaiknya hati-hati dan pastikan berita tersebut bukan berita palsu.
Dicari tahu siapa koneksi-koneksi politik calon-calon: Orang-orang yang mendukung calon akan membentuk kelompok kepentingan. Kelompok kepentingan ini seringkali akan menjadi orang-orang yang harus dilibatkan dan dipenuhi tuntutannya. Contoh, jika Bapak Ganjar dipilih menjadi Presiden RI, beliau akan terpaksa memenuhi tuntutan petinggi PDI-P karena beliau terlibat dengan partai tersebut. Tuntutan tersebut terpaksa dan kemungkinan tidak sesuai apa yang terbaik. Setiap calon akan memiliki masalah ini, ilmu politik tidaklah hitam putih dan mudah. Hati-hati dengan pilihan anda, karena pilihan tersebut akan melibatkan siapa yang mendukung mereka.
Perhatikan debat-debat mereka dan coba dimengerti sebelum membentuk opini: Banyak hal yang diurus suatu pemimpin sulit dan rumit. Prinsip-prinsip dasar topik yang dibicarakan harus dimengerti terlebih dahulu. Terkadang apa yang terlihat jelek, belum tentu jelek.
Prinsip-prinsip ini adalah aturan praktis dasar dan selalu dapat diperdalam. Pemilu merupakan kesempatan besar bagi kita sebagai rakyat RI untuk mendorong Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Kita harus sadar akan tindakan kita, berjuang untuk membuat keputusan yang terdidik dan mengerti seluk-beluknya proses demokrasi kita. Apa yang dikehendaki kami mungkin bukan apa yang diinginkan seluruh Indonesia, namun impian dan keinginan setiap rakyat harus dimengerti agar kita semua dapat memilih pemimpin yang tepat untuk 5 tahun kedepan.