Kebutuhan Udara Segar, Isu Kesehatan dan Keamanan Publik 

Polusi di Jakarta telah meningkat ke tingkat yang mengkhawatirkan berdasarkan panduan WHO (World Health Organization/ Organisasi Kesehatan Dunia). Kualitas udara menjadi tidak sehat bagi masyarakat untuk tinggal dan melakukan aktivitas sehari-hari di luar ruangan tertutup. 

Polusi di Jakarta sudah menjadi isu kesehatan dan keamanan publik kritis dimana hanya berolahraga dan menghirup udara di luar rumah menjadi resiko untuk warga Jakarta tertular penyakit jangka panjang. Permasalahan kesehatan berkisar pada berbagai penyakit seperti kanker, kegagalan paru-paru, jantung dan sebagainya yang disebabkan oleh bahan kimia yang melekat pada udara berpolusi yang berdampak negatif terhadap kesehatan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan dan Keamanan polusi sudah menyebabkan sekitar 8,700 kematian di Jakarta selama tahun 2023 dimana tingkat polusi berada di titik terparah.

sumber: aqicn

Selanjutnya, menurut data BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) mengenai  standar pengukur kualitas udara (AQI/ Air Quality Index) selama bulan July dan Agustus kualitas udara secara rata rata dikatakan tidak sehat dengan AQI di antara 150-200. Udara di Jakarta mengandung 14.9 kali lebih banyak kadar polusi dari standar yang direkomendasikan dari WHO. Kekhawatiran masyarakat menjadi semakin meningkat karena perlahan berubah menjadi krisis kesehatan yang berdampak kepada 10.2 juta penduduk Jakarta. 

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat 44% dari pencemaran udara disebabkan oleh kendaraan bermotor. Selanjutnya ketika aktivitas sehari hari mulai kembali normal setelah aturan pandemi COVID-19 dihilangkan, kebutuhan transportasi penggunaan kendaraan bermotor berlanjut naik dan menyebabkan semakin banyak polusi dibandingkan ke tahun tahun sebelumnya. Permasalahan ini memprihatinkan dan harus menjadi hal yang penting  untuk diatasi oleh pemerintah untuk menghindari permasalahan lebih lanjut. 


Mengapa kita harus bergerak?
 

sumber: aqicn

Udara segar adalah barang publik yang tidak eksklusif dan merupakan kebutuhan dasar untuk manusia bertahan hidup. Ketika kondisi sudah menjadi kritis dimana udara bersih pun tidak dapat diakses karena aktivitas yang dibuat oleh manusia, pemerintah wajib mengambil tindakan dan memperbaiki masalah tersebut. Menurut data pemerintah mengenai polusi di Jakarta, polusi meningkat dengan tajam pada saat pembatasan dan aturan COVID-19 diangkat. Pandemi menyebabkan banyak aktivitas sehari hari untuk dilakukan secara online dan secara signifikan mengurangi perjalanan keluar rumah. Hal tersebut juga secara signifikan merendahkan polusi di Jakarta dan membuat kualitas udara di Jakarta dikatakan sehat lewat standar AQI selama tahun 2021 menurut data BMKG. Polusi dari kendaraan bermotor menyebabkan peningkatan polusi sebanyak 44% dan juga menyebabkan berkontribusi terhadap permasalahan kemacetan di kota Jakarta.

Sebagai pembayar pajak, kami berhak menuntut pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur dan permasalahan yang menghindar kehidupan berjalan dengan kondisi normal. Pemerintah memiliki tugas untuk melindungi kepentingan umum yang mencangkup kesehatan dan keamanan publik yang dapat mempengaruhi 10.7 juta penduduk. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah juga dapat menargetkan kebijakan yang memungkinkan pengurangan transportasi. Hal ini juga berdampak positif terhadap mengurangi dan mencegah permasalahan kesehatan publik yang juga akan ditanggung oleh BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ) dalam jangka panjang dan menjadi beban finansial tambahan pemerintah.




Apa yang anda bisa lakukan untuk membuat perubahan

  1. Mempelajari topik kesehatan perlingkungan dan bagaimana polusi berperan di kehidupan keseharian kami. Dengan mempelajari topik tersebut anda dapat lebih mengerti mengapa kami harus bergerak ke arah perubahan dan dampak negatif dari polusi.

  2. Berkomunikasi dengan anggota DPR atau DPRD untuk meminta kebijakan baru yang dapat memperbaiki kondisi udara di Jakarta dan daerah sekitarnya. Kegiatan sehari hari pemerintah dilakukan dengan uang negara yang sebagian besarnya diambil dari pajak yang kami bayar kepada negara. Sebagai pembayar pajak kami harus terus meminta perubahan yang dapat memajukan negara dan membuat kondisi hidup lebih kondusif. Sebagai negara demokrasi, kami harus menggunakan hak suara yang telah diberikan oleh negara dan berkomunikasi dengan pemerintah untuk memberi kritik dan masukan sebagai panduan jalan berikut yang dapat ditempuh oleh pemerintah mengenai isu isu yang sering ditaruh dibawah agenda. Jika suara dari rakyat sudah cukup keras dan banyak  yang menutut perubahan, kekuatan yang dimiliki oleh massa untuk menunutut perubahan menjadi besar. 

  3. Mengikuti dan menggunakan media sosial sebagai platform untuk menukar pendapat dengan sesama. Sebagai negara demokrasi, kritik dan aspirasi masyarakat menjadi tulang punggung operasional pemerintah dimana pemerintah kerja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami sebagai penduduk harus mencari cara untuk menyuarakan aspirasi dan pendapat kami untuk membawa kesadaran atas isu sosial kepada orang lain  dan pemerintah.

  4. Sebagai usaha mandiri dalam mengurangi polusi, menggunakan transportasi umum juga akan membantu dalam mengurangi polusi melalui kendaraan bermotor. Menggunakan kendaraan umum dapat merendahkan karbon dioksida yang menjadi alasan terbesar atas meningkatnya polusi di tahun 2023. 

  5. Reduce, Reuse, dan Recycle (Kurangi, Gunakan Kembali, dan  Daur Ulang).  Dengan berusaha untuk mengurangi sampah kami dapat mengurangi polusi dari sampah sendiri  dan polusi akibat pembakaran sampah di Indonesia. Polusi yang parah di Jakarta juga disebabkan oleh pembakaran secara acak dan mencemari udara kota dengan bahan kimia berbahaya jika dihirup.. Hal ini menciptakan lebih banyak kerusakan terhadap lingkungan. Selain itu, hukum penawaran dan permintaan menentukan bahwa ketika ada permintaan, penawaran pasar akan meningkat. Untuk mengurangi polusi yang berasal dari pabrik, kami harus  mendaur ulang  selagi kita bisa dan mengurangi limbah dan polusi yang menjadi solusi untuk berbagai masalah.

Previous
Previous

Ringakasan KTT ASEAN ke-43

Next
Next

Demam Pemilu di Indonesia